Derlin Wahyudi mengatakan bahwa dia tinggal sendiri karena orang tuanya telah pergi ke luar negeri, dan untuk mencari nafkah, dia harus bekerja keras dan sedikit tidur.
Pria ini mengatakan bahwa ia takut kesiangan karena harus menunggu donat dan roti datang di malam hari. Itu sebabnya Darlin sering terlambat masuk kelas.
Karena kelelahan yang luar biasa, dia sering tertidur di kelas.
“Pernah suatu kali di kelas matematika, saya tertidur karena kelelahan, dan ketika bangun, wajah saya dicoret-coret spidol oleh guru,” kenang Delrin sambil tertawa.
Meskipun hidupnya tidak mudah, ia tetap optimis dan tidak pernah mengeluh.
Di jejaring sosial TikTok, pria ini juga tidak pernah berbicara tentang kesulitan hidupnya. Sebaliknya, Delrin menunjukkan kerja kerasnya di usia muda. Bocah ini mengaku bahwa ia menabung keuntungan dari hasil berdagang, menggunakannya untuk jajan di sekolah, dan terkadang menggunakan uangnya untuk membeli beras dan kebutuhan lainnya. Darlin mengatakan bahwa tidak jarang ia hanya bisa tidur selama satu jam. Itu semua tergantung pada apakah ia memiliki pekerjaan.
Kerja kerasnya terkadang tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan, namun Delrin tetap senang akan hal itu.
“Keuntungan terbesarnya bisa sampai Rp 100.000, dan saya merasa senang, dan pernah juga saya hanya mendapat untung Rp 30.000 karena tidak sempat menyelesaikan pesanan,” tulis Delrin.
Anak laki-laki itu tinggal sendirian di rumahnya; orang tuanya telah pindah ke Depo.
Remaja yang sudah berdagang sejak kelas tiga sekolah dasar ini bercerita tentang cita-citanya.
“Impian saya adalah memiliki perusahaan yang akan mengurangi pengangguran,” kata Delrin.
Orang tuanya pernah mengalami musibah ketika bisnis mereka hampir bangkrut.
Karena itu, orang tua Darlin tidak bisa lagi memberinya uang saku untuk sekolah.
Di sekolah, Darlin hanya bisa melihat teman-temannya jajan, lalu ia mulai berpikir bagaimana caranya agar bisa menghasilkan uang sendiri. Akhirnya, ia memutuskan untuk berjualan aneka kue di sekolahnya.
Darlin mendapatkan modal dagang pertamanya dari hasil menjual kelinci peliharaan yang ia pelihara untuk dijadikan modal; setelah lulus dari MTSH, anak ini mendaftar di MAN dan langsung mulai berjualan.
Remaja ini mengatakan bahwa ia tahu cara membuat kue karena ia mempelajarinya dari video YouTube dan juga diajari oleh ibunya.
Harga kue yang dijual Derlin bervariasi, namun cukup murah.
“Harganya berkisar antara 1.000 hingga 2.000 rupee,” kata Derlin.
Perjalanannya tidak selalu mulus; Derlin mengakui bahwa produknya harus dijual dengan lebih baik.
Ia juga mengatakan bahwa orang tuanya selalu mendukung keputusannya untuk berdagang sementara ia bersekolah. Pihak sekolah juga mengizinkan Darlin untuk berjualan.
Derlin kemudian memberikan arahan kepada anak muda Indonesia lainnya.
Ia mengatakan bahwa anak muda harus bisa melawan rasa gengsi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
“Saya berpesan untuk menyingkirkan gengsi karena gengsi adalah musuh terbesar bagi anak muda,” kata Delrin.