Gamani adalah seorang mahasiswa tahun kedua. Suatu hari, ia mendapat tugas untuk mata kuliah film: membuat film dokumenter pendek tentang kehidupan sehari-hari. Memutuskan bahwa akan menarik untuk menunjukkan bagaimana para wanita mempersiapkan diri untuk kompetisi olahraga, Gamani membuat film dokumenter pendek tentang kehidupan sehari-hari.
Dengan izin dari direktur pusat kebugaran, Gamani memasang kamera tersembunyi di ruang ganti wanita, dengan harapan dapat menangkap momen persiapan para atlet untuk latihan.
Namun di malam hari, ketika dia meninjau ulang rekamannya, dia menemukan bahwa kamera tersebut menangkap lebih dari sekadar momen persiapan latihan. Dia dikejutkan oleh fakta bahwa dua orang wanita, yang jelas-jelas merupakan karyawan di pusat pelatihan, menggunakan ruang ganti untuk melakukan percakapan yang akrab tentang kehidupan pribadi mereka, saling menceritakan rahasia dan masalah mereka.
Saat itulah Gamani merasa bingung. Di satu sisi, ia mendapatkan rekaman yang luar biasa yang bisa menjadi dasar untuk film dokumenternya. Namun di sisi lain, hal itu jelas merupakan pelanggaran terhadap privasi wanita.
Namun demikian, Gamani datang ke pusat kebugaran keesokan harinya dan memberi tahu sutradara dan kedua wanita itu apa yang telah terjadi. Para wanita itu terkejut tetapi berterima kasih atas kejujurannya. Dia akhirnya menghapus materi tersebut dan membuat filmnya dengan subjek yang berbeda.
Bagi semua peserta kursus, kisah Gamani menjadi pelajaran tenta